Untuklayanan paket premium (ToVi), hanya pelanggan Telkom Group saja yang bisa mengakses video-video yang ada di ToVi dengan melakukan registrasi. 4. Apa saja paket yang ditawarkan oleh UseeTV, dan berapa biayanya? Paket Basic adalah layanan gratis yang dapat dinikmati pelanggan USeeTV tanpa melakukan registrasi. perseoranganyang hanya ingin simpel menaruh kontak pribadi + link sosial medianya, agar mudah diingat dan dihubungi oleh keluarga / kerabatnya. Orangtua yang ingin memberikan kenang-kenangan simpel berupa video-video lucu anaknya didalam satu link saja. yang bisa diakses kapanpun (cukup ingat 1 link saja, tidak ribet). Untukminimal deposit dan juga withdraw yang disediakan oleh situs hanya sebesar 10 ribu saja. Dengan hanya dengan modal 10 ribu saja kalian semua sudah bisa menikmati semua jenis permainan yang disediakan oleh sever IDN Poker di situs Kudapoker yakni sebanyak 8 jenis permainan. Fast Money. Saat ini orang sudah terbiasa berbelanja online melalui smartphone. Efeknya, saat ini konsumen lebih selektif dan lebih cerdas dari sebelumnya saat berbelanja online. User Experience UX adalah salah satu elemen penting dalam e-commerce. Menurut statistik, 38% konsumen akan meninggalkan situs web jika mereka merasa desainnya tidak menarik. Sistem e-commerce berhasil menciptakan iklim persaingan yang adil dan dapat memberikan peluang yang sangat baik bagi brand kecil untuk membangun positioning mereka dan menarik konsumen yang loyal. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah brand harus berinvestasi dalam meningkatkan UX mereka. Apakah Anda bertanya-tanya apa saja yang dibutuhkan untuk membentuk UX e-commerce yang sempurna untuk pengunjung situs web Anda? Iflexion’s Ecommerce Developer telah berbagi beberapa tips yang paling efektif dan terjangkau untuk dipertimbangkan untuk saat ini. 1. Utamakan Fungsi Daripada Desain Source Desain memang penting, tapi apa gunanya jika tidak berfungsi dengan baik? Parallax scrolling, latar belakang video, tombol navigasi tersembunyi, autoplay, dan gambar carousel telah mendominasi dunia e-commerce selama beberapa waktu karena terlihat mewah. Sayangnya, desain mewah bukanlah sesuatu yang dicari pembeli. Itulah mengapa orang cenderung merasa terganggu dengan fitur-fitur tersebut. Sekali lagi, UX bukan tentang estetika, tetapi tentang fungsionalitas. Saat berbelanja online, orang tidak terlalu memperhatikan penampilan website. Mereka lebih menginginkan akses mudah ke produk, informasi yang detail, proses memilih yang mudah, dan halaman checkout yang sederhana. Jadi, desain yang bagus memang diperlukan sebagai kesan awal, namun jika desain tersebut menghalangi fungsi, sebaiknya segera diperbaiki. 2. Fokus pada Personalisasi Source Personalisasi di ranah e-commerce sangat penting dilakukan oleh sebuah brand untuk membangun hubungan yang lebih bermakna dengan para konsumen. Seperti kita ketahui, saat ini konsumen memiliki jumlah pilihan yang tidak terbatas. Personalisasi dapat menjadi kunci kesetiaan mereka kepada brand. Sesuatu yang sederhana seperti bagian “pelanggan lain juga melihat produk ini” adalah contoh yang baik untuk personalisasi UX yang mudah. Salah satu e-commerce terbesar di dunia, Amazon, juga menerapkan cara ini. Trending item atau buletin email yang telah dipersonalisasi dapat membantu Anda mencapai tujuan yang sama tanpa perlu investasi besar-besaran untuk mendesain toko online Anda. 3. Sederhanakan Proses Checkout Source Tahapan proses checkout yang lebih sedikit cenderung memiliki abandonment rate keranjang belanja yang lebih kecil. Anda mungkin perlu mencoba salah satu langkah berikut untuk menyederhanakan proses checkout Pastikan toko online Anda menyimpan informasi konsumen yang berkunjung tapi ingatlah GDPR atau regulasi umum perlindungan data konsumen. Ini penting karena orang-orang benci ditanyai pertanyaan yang sama hal-hal yang dapat mengganggu proses checkout. Tampilkan hanya fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi. Jika memungkinkan, buatlah fitur agar konsumen dapat login dengan akun yang sudah mereka miliki Facebook, Google, dll agar mereka tidak perlu membuat profil baru untuk situs web guest checkout sebagai alternatif, karena semakin banyak orang yang enggan memberikan informasi pribadi mereka dengan pihak proses validasi data. 4. Tambahkan Fitur Sorting dan Create List Fitur sorting dapat memudahkan konsumen untuk mencari produk yang mereka inginkan dengan lebih cepat, sehingga mereka tidak perlu melihat produk yang tidak diinginkan. Sementara fitur create list dapat memudahkan konsumen untuk membuat daftar produk yang akan dibeli nantinya. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi mencari produk yang akan dibelinya ketika mereka menutup halaman tersebut. Bagi Anda yang baru saja memulai bisnis e-commerce, mungkin Anda bertanya-tanya tentang platform e-commerce manakah yang terbaik. Dari beberapa platform e-commerce yang ada saat ini, Shopify adalah salah satu yang terbaik, karena Anda dapat mengelola UX dengan lebih mudah. Selain itu, ada banyak sekali fitur yang dapat memudahkan Anda dalam mengelola toko online, seperti free trial, analytics, mobile app, unlimited product, dukungan SEO, dan beberapa fitur lain yang bisa Anda lihat di sini. Shopify juga telah bekerja sama dengan layanan payment gateway dari Xendit. Dengan adanya payment gateway Xendit, semua transaksi online Anda akan berjalan secara otomatis tanpa perlu konfirmasi manual. Xendit juga telah menggunakan API CyberSource yang merupakan perusahaan pengelola pembayaran terbesar di dunia yang berada di bawah naungan VISA, sehingga toko online Anda akan mendapatkan nilai lebih di mata konsumen dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Daftar sekarang juga dan nikmati layanan free trial dari Xendit dengan fitur-fitur lengkap, full support dari tim Xendit, serta transisi mudah untuk aktivasi akun pemilik usaha. Apabila memiliki pertanyaan lainnya terkait produk Xendit, Anda bisa menghubungi tim Xendit melalui contact us. Meski kamu merupakan seorang pekerja desain produk digital, ternyata, kamu juga dituntut untuk menciptakan seorang tokoh fiksi, lho! Sebutan untuk tokoh itu adalah user persona. Nah, karakter ini diciptakan demi mencapai tujuan desain produk ini sendiri. Jadi, sebagai desainer produk, kamu wajib memahaminya. Lantas, apa saja hal yang wajib kamu ketahui soal user persona? Semuanya ada di dalam artikel ini. Simak, yuk! Apa Itu User Persona? Mari kita mulai pembahasan dengan definisi. Dikutip dari Career Foundry, user persona adalah seorang karakter fiksi. Nah, karakter ini tidak sembarang diciptakan. Ia wajib mewakili seorang user ideal. Oleh karena itu, kamu harus tahu dulu, untuk siapa produkmu dibuat? Melansir Adobe Blog, tokoh fiksi ini juga bisa mewakili kebutuhan dari sekelompok user. Biasanya, profilnya dituang dalam satu hingga dua halaman. Contohnya adalah di bawah ini © Nah, desainer produk wajib menambahkan berbagai detail seperti perilaku, skill, sikap, dan berbagai informasi lainnya. Bahkan, beberapa desainer sering kali menambahkan hal kecil seperti kutipan, untuk membuatnya lebih “seperti manusia”, lho! Mengutip Interaction Design Foundation, pembuatan user persona masuk ke dalam proses design thinking. Lebih tepatnya, ia merupakan bagian dari tahap kedua design thinking, yakni define. Ia muncul setelah tahap pertama yang bernama empathise. Nah, saat tahap empathise, seorang desainer produk melakukan riset dan pencarian data. Data ini kemudian dikemas sebagai karakter fiksi di tahap define. Baca Juga Beberapa Hal yang Harus Kamu Asah untuk Menjadi UIUX Mengapa User Persona Penting? Apakah sekarang muncul pertanyaan di benakmu, mengapa kamu harus membuat karakter fiksi? Bukankah kamu ingin membuat produk, bukan menulis cerita? Ternyata, menciptakan tokoh ini memiliki segudang kegunaan, lho! Melansir Adobe Blog dan Clever Tap, beberapa manfaat dari pembuatan user persona adalah 1. Memahami user © Dengan menggambarkan pengguna secara nyata, seorang desainer produk bisa lebih mudah memahami mereka. Apa ekspektasi mereka? Apa yang mereka butuhkan? Apa yang bisa menjadi solusi dari masalah yang mereka hadapi? Semua itu bisa semakin jelas lewat penciptaan tokoh fiksi tadi. Dengan membuat produk sesuai dengan keinginan pengguna, user experience yang baik pun bisa lebih mudah diciptakan. 2. Memberikan informasi sebelum memutuskan © Siapa yang menentukan, fitur apa yang harus dibuat lebih dulu? Apakah pimpinan perusahaan? Apakah desainer produk? Jika produk ingin dibuat untuk user, mengapa bukan mereka sendiri yang menentukan? Nah, jika produk memang harus dibuat berdasarkan permintaan pengguna, dari mana perusahaan benar-benar tahu apa yang mereka butuhkan? User persona adalah jawabannya. Baca Juga Intip 8 Channel YouTube Menarik soal UI/UX Ini! 3. Menggambarkan hasil riset © Sejatinya, pihak yang membutuhkan gambaran seorang user bukan hanya desainer produk, melainkan juga pihak lainnya. Misalnya, pimpinan perusahaan, pekerja marketing, dan lain-lain. Mereka tentu punya latar belakang yang berbeda-beda. Nah, hasil riset pengguna bidang desain, mungkin hanya bisa dipahami oleh desainer. Jika hasil riset itu digambarkan melalui persona pengguna, semua pihak di perusahaan bisa lebih mudah memahaminya. 4. Integrasi dengan departemen lainnya © Kamu telah memahami bahwa user persona tidak hanya berisi profil dan ekspektasi seseorang, tetapi juga informasi soal latar belakang pengguna. Nah, dengan informasinya yang lengkap, user persona adalah hal yang bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak di perusahaan. Misalnya, departemen marketing ingin mengetahui posisi produk jika dilihat di pasar. Mereka bisa mengintip user persona. User Persona yang Baik © Nah, kamu telah mengetahui apa itu user persona dan manfaatnya. Selanjutnya, kamu perlu tahu, apa saja ciri user persona yang baik? Dikutip dari Usability, dalam membuat user persona, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, di antaranya adalah dibuat berdasarkan hasil riset pengguna riset dilakukan pada kelompok yang spesifik, penting, relevan, dan umum alias universal pengguna dibagi menjadi 3-5 kelompok, lantas dibuat persona-nya masing-masing jika perlu dan bisa, gabung beberapa persona menjadi satu urutkan persona mana yang menjadi prioritas, kamu tidak mungkin membuat produk yang bisa menjawab kebutuhan semua orang Baca Juga Mengenali 7 Ciri Produk yang User Friendly untuk Maksimalkan Pengalaman Pengguna Demikian informasi dari Glints soal persona pengguna. Setelah ini, jangan lagi bingung saat harus menciptakan karakter fiksi demi produk, ya! Memahami soal user persona adalah langkah yang baik dalam karier desain produkmu. Akan tetapi, ada banyak sekali hal yang wajib kamu pelajari agar terus berkembang. Tenang saja, para ahli di Glints ExpertClass siap mengupas semuanya satu per satu kepadamu! Glints ExpertClass adalah seminar dengan pemateri pakar di bidangnya, termasuk dunia produk dan desainnya. Jadi, tunggu apa lagi? Ikut kelasnya sekarang, ya! How to Define a User Persona Putting Personas to Work in UX Design What They Are and Why They’re Important Personas – A Simple Introduction How to Create a User Persona with Examples Personas Sebagai salah satu tahapan untuk mendapat kerja, interview user adalah proses wawancara terakhir yang akan menentukan nasib kandidat. Tahap interview satu ini biasanya menjadi momok yang menakutkan bagi job seeker. Sebab, mereka akan diwawancara secara langsung oleh calon atasan di kantor baru. Meskipun terkesan mengerikan, mempersiapkan diri dengan matang dapat menjadi titik balik kesuksesanmu dalam mendapatkan minat sang calon atasan. Maka dari itu, supaya bisa berjalan dengan lancar, kali ini Glints akan paparkan serba-serbi interview user, dimulai dari definisi hingga tips persiapannya khusus untuk kamu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Apa Itu Interview User? © Sebelum membahas tips persiapannya, kita perlu mengulas definisi dari interview user terlebih dahulu. Nah, sejatinya, interview user adalah tahap lanjutan dalam proses rekrutmen di mana wawancara akan dipandu secara langsung oleh calon atasan. Jenis wawancara ini dilakukan dengan tujuan tertentu, yakni supaya calon user di kantor lebih mengenal kemampuan dan kepribadianmu. Maka dari itu, biasanya jenis-jenis pertanyaan yang akan dilontarkan dalam sesi wawancara berkaitan dengan skill, pengalaman, dan latar pendidikan kandidat. Tak hanya menjadi celah bagi user untuk mengenalmu, dalam sesi wawancaran ini, kamu juga berkesempatan untuk untuk lebih memahami tugas-tugas yang akan dikerjakan di dalam tim. Bahkan, dengan pembawaan dan jawaban yang tepat, kamu pun bisa memamerkan skill dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh kandidat lainnya. Perbedaan Interview User dan HRD © Hingga kini, masih banyak job seeker yang belum memahami perbedaan antara interview user dan HRD. Hal ini cukup berbahaya. Sebab, dengan tidak mengetahui perbedaannya, persiapan untuk masing-masing interview tidak akan matang. Nah, meskipun terkesan mirip, kedua jenis wawancara ini sejatinya berbeda. Sebagai contoh, interview user adalah sesi wawancara yang dipandu oleh calon atasan untuk lebih mengenal kepribadian dan kompetensimu. Di sisi lain, interview HRD akan dipimpin oleh pihak human resources perusahaan untuk lebih memahami kecocokanmu dengan budaya di kantor. Perbedaan selanjutnya dari kedua jenis interview ini merupakan tahap pelaksanannya. Interview dengan calon atasan biasanya akan diadakan di tahap akhir proses rekrutmen. Ia bisa dikatakan sebagai momen penentu bagi lamaran kerja yang kamu berikan. Sedangkan, interview dengan HRD akan dilaksanakan pada tahap awal rekrutmen. Sesi wawancara ini menjadi gerbang utamamu untuk mengenal calon perusahaan dengan lebih mendalam. Persiapan Interview User Seperti yang sudah Glints paparkan, tahap interview user diadakan dengan tujuan agar calon atasan lebih memahami potensi dan kemampuanmu. Bahkan, sesi wawancara ini sering digadang-gadang sebagai momen penentu bagi kandidat. Bila tidak dapat menjawab pertanyaan dengan lancar, kemungkinan besar mereka takkan ditawarkan kontrak oleh perusahaan. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, berikut Glints paparkan lima tips persiapan interview dengan user yang wajib kamu ketahui. Jangan lupa dicatat, ya! 1. Kenali user-mu © Sebelum berangkat dan menjalankan interview user, sebaiknya kamu lakukan riset terlebih dahulu terkait profil perusahaan dan calon atasanmu. Mengapa demikian? Sebab, dengan mengetahui latar belakang user, kamu berkesempatan untuk membangun hubungan yang baik dengannya selama wawancara berlangsung. Bahkan, menurut Indeed, membangun relasi yang baik dengan interviewer dapat meningkatkan peluang kandidat untuk diterima perusahaan. Orang cenderung mempekerjakan kandidat yang mereka sukai dan yang tampaknya cocok dengan budaya perusahaan. Selain itu, memahami informasi tentang pekerjaan dan sifat user yang akan mewawancaraimu dapat mendorong rasa percaya diri. Pasalnya, pertanyaan pada tiap wawancara user pastinya berbeda-beda. Akan tetapi, dengan mengetahui latar belakang dan fokus pekerjaannya, kamu bisa meneliti tipe-tipe pertanyaan yang akan ia lontarkan. Nah, bagaimana cara terbaik untuk meneliti profil user? Tenang saja, kini jobseeker dapat melihat latar belakang dan sejarah pekerjaan calon user dari media sosial seperti Linkedin. 2. Datang tepat waktu © Poin kedua yang harus kamu perhatikan adalah ketepatan waktu. Sebenarnya, aspek satu ini juga penting saat kamu melamar kerja mulai dari tahap tes hingga proses-proses selanjutnya interview user. Akan tetapi, saat wawancara user, datang terlambat merupakan sebuah hal yang sangat berbahaya karena dapat memberikan impresi pertama yang buruk kepada calon atasan, seperti kata The Balances Careers. Membuat interviewer menunggu adalah sebuah kondisi terburuk yang bisa terjadi saat interview. Maka dari itu, cobalah untuk mengetahui lokasi serta keadaan lalu lintas di sekitar perusahaan tempat kamu mendaftar. Usahakan untuk datang 30 menit lebih awal. Dengan itu, impresi user padamu akan baik dan kamu memiliki waktu tambahan untuk bersiap tanpa perlu tergesa-gesa. 3. Sopan santun © Sebelum berkecimpung dalam lingkungan kerja, tentu saja kamu tidak akan bisa menerka lingkungan seperti apa yang akan kamu masuki. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai lingkungan yang friendly, tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan menemukan tempat kerja yang kurang menyenangkan. Kendati demikian, sebagai pekerja profesional, kamu dituntut untuk memiliki sikap sopan santun di lingkungan kerja. Walaupun sebuah perusahaan sudah menyatakan bahwa budaya kerja mereka santai dan menjunjung tinggi kekeluargaan, jangan lupakan sopan santun selama proses interview berjalan. Hal ini sangatlah penting, sebab sopan santun dapat mengukur kualitasmu sebagai seorang pekerja profesional di mata calon atasan. Bila kamu berhasil menunjukkan sikap yang sopan, atasan takkan ragu untuk menilai kepribadianmu cocok dengan budaya lingkungan kerja perusahaan. 4. Tunjukkan sisi unik dirimu © Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit. Bahkan, meskipun sudah tiba ke tahap interview user pun tidak menjamin kamu pasti lolos. Jangan pikirkan jika kadang ada perusahaan yang langsung memercayakan pada HRD dan menjadikan wawancara user sebagai formalitas belaka. Sebagai kandidat, kamu tetap wajib mempersiapkan diri dengan baik. Tahap wawancar user merupakan kesempatan kamu untuk menunjukkan kemampuan secara langsung. Kamu tidak hanya harus menunjukkan keahlian, tapi juga keunikan diri dengan baik. Menyadur Indeed, menunjukkan keunikan diri dapat membuat user lebih tertarik untuk mempekerjakanmu daripada kandidat lain. Kendati demikian, keunikan yang kamu jelaskan harus berhubungan dan menguntungkan untuk pekerjaan yang nantinya akan kamu jalani. Selain itu, kamu perlu menjelaskan detail keunikanmu dengan gestur tubuh dan kalimat yang meyakinkan. 5. Berbicara di waktu yang tepat dan jangan ragu untuk bertanya © Hal yang tidak kalah penting untuk kamu perhatikan ketika interview user adalah bagaimana dan kapan kamu harus berbicara. Mungkin hal ini terlihat sepele, tetapi, cara bicara dapat menggambarkan karakter seseorang, seperti kata Inc. Sebagai contoh, kamu perlu menghindari berbicara sebelum dipersilahkan, atau mulai membicarakan hal-hal di luar konteks interview user. Saat interview, kamu juga memiliki kesempatan untuk bertanya. Biasanya, interviewer akan memberikan kesempatan untuk bertanya di sesi akhir wawancara. Akan tetapi, karena bingung dan gugup, banyak kandidat yang memilih untuk tidak bertanya. Padahal bertanya saat interview penting agar kamu mengenal flow pekerjaan nantinya. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk bertanya dengan sebaik mungkin dan ketahui momen terbaik untuk berbicara. Itu dia pemaparan singkat Glints mengenai definisi interview user, perbedaannya dengan interview HRD, serta tips persiapannya yang perlu kamu pahami. Yang perlu kamu ingat adalah bahwa setiap orang akan menemukan pertanyaan yang berbeda di tahap wawancara user. Akan tetapi, yang terpenting adalah untuk membekali diri dengan sebaik mungkin. Intinya, kamu harus terus mempersiapkan diri dan menghormati calon atasan yang akan memimpin interview. Dijamin, kamu akan menjadi lebih percaya diri dan bisa memikat minat sang calon user. Nah, selain tips di atas, kamu bisa dapatkan informasi lain mengenai wawancara kerja di kanal tips interview Glints Blog. Di sana, Glints sudah rangkum banyak artikel ringkas dengan pembahasan seputar istilah dan tips interview lain khusus untuk kamu. Menarik bukan? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga! 27 Most Common Job Interview Questions and Answers 21 Job Interview Tips How to Make a Great Impression 7 Interview Tips That Will Help You Get Hired

apa saja yang bisa dilakukan oleh super user